Gangguan cuaca Matahari ini dapat memengaruhi kondisi muatan antariksa hingga memengaruhi magnet Bumi, selanjutnya berdampak pada sistem kelistrikan, transportasi yang mengandalkan satelit navigasi global positioning system (GPS) dan sistem komunikasi yang menggunakan satelit komunikasi dan gelombang frekuensi tinggi (HF), serta dapat membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. ”Karena gangguan magnet Bumi, pengguna alat pacu jantung dapat mengalami gangguan yang berarti.
Akibat aktifitas magnetik tersebut, gelombang magnetik yang mengarah ke bumi menghalangi sinyal-sinyal komunikasi. Oleh karena itu seluruh alat komunikasi yang menggunakan sinyal elektromagnetik mungkin akan tidak berfungsi dengan baik.
Siklus badai matahari itu oleh para astronom diberi nomor untuk memudahkan pengenalan. Siklus yang akan terjadi pada 2012-2013, misalnya, diberi nomor 24. Pada saat itu, belum tentu intensitas ledakan paling kuatnya terjadi pada tahun itu juga, tapi bisa jadi sebelum atau sesudah puncak siklus tersebut.
Badai matahari itu baru menjadi persoalan jika ledakannya mengarah ke bumi. Saat itu, bukan hanya satelit yang mengangkasa di orbit bumi yang terganggu. Bumi pun mengalaminya.
Bahkan Fenomena ini juga sangat berpengaruh pada pembangkit listrik jika terus dinyalakan pada saat badai berlangsung karena medan magnet bumi yang tidak stabil. Jika pembangkit listrik tersebut rusak maka dibutuhkan waktu sekira 2 tahun untuk membangunnya kembali. Hal ini memaksa masyarakat untuk kembali hidup tanpa listrik hingga pembangkit listrik baru selesai dibangun. Menurut wikipedia, hal ini pernah terjadi di Quebec pada 13 maret 1989 dimana 6 juta orang hidup tanpa listrik selama 9 jam. Padahal puncak ledakan solar storm jika mengenai bumi bisa mencapai lebih dari 2 hari.
Ledakan matahari kini sudah menjadi perhatian dunia. Sejumlah satelit telah diluncurkan khusus untuk mengamati ledakan ini. Informasi ledakan juga disebar secara terbuka di Internet, sehingga operator satelit, misalnya, dapat segera mengendalikan satelitnya pada posisi stand-by, kondisi minimum untuk menekan dampak badai.
Chatief Kunjaya, asisten profesor di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung, membenarkan bahwa catatan mengenai gangguan akibat badai matahari ini sebatas pada gangguan sistem satelit hingga padamnya listrik. "Selama ini, tidak pernah menimbulkan bahaya langsung di kehidupan manusia," katanya.
Gangguan komunikasi, kata Chatief, ada kemungkinan bakal mendominasi efek badai matahari. "Gangguan yang dulu tidak terlalu kentara itu kini bakal terasa seiring dengan meningkatnya penggunaan telepon yang mengandalkan jaringan satelit," katanya.
Apabila dilihat dari aspek keilmuan ke antariksa'an sebenarnya bumi tidak mengalami kehancur-leburan atau bencana alam yang besar, namun kemungkinan peradaban manusia saat ini yang mengandalkan tehnologi komunikasi dan kelistrikan yang akan terganggu. Tetapi manusia sekarang adalah manusia cerdas, mungkin dari sekarang tanpa sepengetahuan kita, pihak-pihak terkait di seluruh dunia telah mengantisipasi kejadian alam ini. Mari kita berdoa kepada sang MAHA PENGATUR ALAM semoga badai matahari tidak mengarah ke BUMI. Kita sebagai manusia hanya bisa ber-doa dan berbuat, ALLOH SWT yang menentukan.
0 komentar:
Posting Komentar